ARISTO.ID. Mengunjungi Meiji Jingu Sambil Menikmati Suasana Hutan Dalam Kota Tokyo. Selamat hari minggu, di Jepang sendiri hari minggu biasa nya di manfaatkan untuk berlibur bersama keluarga atau pun teman. Untuk merelaksasi pikiran yang sudah terkuras selama 6 hari untuk bekerja. Dan bagi yang tinggal di Tokyo tidak ada salah nya mampir ke Meiji Jingu yang merupakan kuil di dalam hutan kota yang masih sangat asri dan segar. Nah kali ini kita akan membahas tentang kuil ini mulai dari awal mula pembangunan nya hingga sekarang. Dan akses untuk menuju kuil dalam hutan kota ini.
Mengunjungi Meiji Jingu Sambil Menikmati Suasana Hutan Dalam Kota Tokyo
Sejarah Meiji Jingu
Meiji Jingu adalah sebuah kuil Shinto yang di bangun untuk mengenang jasa dari dari Kaisar Meiji beserta istrinya yaitu Permaisuri Shoken. Kuil ini dibangun awal nya pada tahun 1915 dan selesai pada tahun 1920. Setelah sebelum nya pada tahun 1912 Kaisar Meiji meninggal dan pemerintahan Jepang pada saat itu berupaya mengenang jasa dari beliau. Kuil Meiji ini terletak di dalam sebuah hutan dalam kota yang pembuatan nya sendiri selesai 6 tahun. Setelah di buat nya Meiji Jingu atau tepat nya pada tahun 1926.
Namun pada tahun 1946 akibat dari Perang Dunia Kedua kuil ini akhir nya hancur. Dan kemudian atas rancangan dari petingggi kuil saat itu Meiji Jingu akhirnya di bangun kembali dan selesai pada tahun 1958. Pembangunan kuil tersebut saat itu berasal dari dana sumbangan publik yang telah terkumpul, dan akhir nya jadi lah Meiji Jingu yang sekarang ini.
Baca Juga Wisata Di Pulau Enoshima
Area Kuil Meiji Jingu
Ada beberapa pintu masuk untuk memasuki area Meiji Jingu ini. Pintu selatan adalah pintu utama yang langsung terhubung dengan stasiun terdekat. Dari pintu selatan ini sebelum sampai ke area kuil kita akan melewati 2 Torii ( Gerbang / Gapuro ) besar. Sebelum memasuki Torii tersebut terdapat tempat untuk cuci tangan yang pada kepercayaan mereka itu di gunakan untuk mencuci tangan dan mulut agar saat memasuki kuil dalam keadaan bersih.
Biasa nya kuil ini juga di gunakan warga untuk mengadakan acara pernikahan. Karena beberapa kali saya kesana selalu ada acara pernikahan yang di gelar. Selain itu juga pada saat saat tertentu di adakan Matsuri atau perayaan yang biasa nya banyak dari perempuan perempuan Jepang memakai Kimono disana.