Blog Tentang Travelling Dan Fotografi

Saturday, 18 March 2017

Teknik Dasar Fotografi Untuk Fotografer Pemula

ARISTO.ID Teknik Dasar Fotografi Untuk Fotografer Pemula. Menggunakan media cahaya untuk melakukan proses melukis / menulis hingga menghasilkan sebuah karya yang berbentuk tampilan gambar, yang diambil / direkam pada suatu objek, dapat kita sebut metode tersebut adalah Fotografi. Sedangkan orang yang melakukan perekaman / pengambilan momen tersebut dipanggil Fotografer. Lalu Teknik Dasar Fotografi apa saja yang wajib kita ketahui bagi kita para fotografer pemula ?



Teknik Dasar Fotografi Yang Perlu Diketahui Fotografer


[caption id="" align="aligncenter" width="503"]Teknik Dasar Fotografi Aristo Blog Foto ini diambil menggunakan EF 85mm f / 1.2L @ USM lensa menengah tele zoom, yang merupakan lensa standard untuk potret. Nilai Fokus normal pada mata dan dengan menyesuaikan gambar menggunakan efek blur untuk mengirimkan perasaan lingkungan sekitarnya[/caption]

1. Potret


Potret adalah teknik Fotografi yang menitik beratkan ataupun memaksimalkan penggunaan lensa Aperture sehingga pembukaan diagfragma pada lensa dapat dengan leluasa menangkap / merekam sebuah ekspresi pada wajah objek. Kasarnya, potret ditujukan untuk menangkap momen pada wajah sehingga gambar yang dihasilkan dapat menceritakan apa yang ia tampilkan dari ekspresi yang ditampakan pada gambar tersebut, seperti raut wajah yang tersenyum, marah, bahagia, berduka, tertawa, dan masih banyak yang lainnya.
Komunikasi antara fotografer dan
model dalam fotografi potret sangatlah
penting

Untuk alasan di atas, Fotografer pada umumnya menggunakan lensa yang besar bukaan diagfragmanya berkisar antara 50mm dan 135mm untuk menjaga jarak tertentu dengan sang model sehingga gambar yang dihasilkan sempurna. Lensa zoom ukuran standar yang sering dijual sepaket / bersama dengan cover badan kamera ukuran jarak normal, sangatlah cocok untuk digunakan untuk Teknik Dasar Fotografi yang satu ini.

Namun terkadang, bahkan sering, seorang fotografer yang melakukan teknik dasar ini memerlukan beberapa elemen yang baik untuk menghasilkan gambar yang sangat maksimal. Penggunaan lensa aperture yang besar terkadang tidak sanggup untuk merekam momen pada seorang model, jadi karena hal tersebut dibutuhkan tambahan alat, atau aplikasi pendukung untuk kamera memaksimalkan lensa aperturenya, seperti menambahkan lensa zoom yang sesuai dengan kamera yang digunakannya.

Mendapatkan hasil yang memuaskan merupakan tujuan utama dari sang fotografer, model, dan juga klien yang menggunakan jasa pemotretan tersebut. Karena itu perlu kita ketahui, hasil yang sangat kuat dan cemerlang tercipta dari efek kamera yang powerfull dalam menangkap momen tersebut, dan lensa aperture besar yang menghasilkan jenis Ne plus Ultra dihasilkan oleh teknik Fotografi LSR.
Lalu elemen apa saja yang perlu kita ketahui dalam Teknik Dasar Fotografi Potret / Pemotretan ?

A. Elemen Blur


[caption id="" align="aligncenter" width="500"]Elemen Blur Teknik Dasar Fotografi Elemen Blur Teknik Dasar Fotografi[/caption]

Keindahan dari sebuah gambar yang dipadukan teknik blur / buram sudah tidak bisa diragukan lagi oleh mata yang melihat, semakin luas tingkat aperture sebuah foto, semakin dangkal tampilan ketajaman ruang sekitar foto, sehingga meningkatkan tingkat blur di luar ruang lingkup fokus bidang target foto / model.

Lensa 85mm adalah lensa yang sering digunakan untuk fotografi teknik potret blur, karena lensa ini dapat mengirimkan dan memberikan efek buram / blur pada latar belakang / background yang imprisionistis, karena lensanya yang memberikan tingkat kecerahan lebih tinggi dibandingkan dengan lensa zoom biasa.

Lensa yang biasa disebut SFL (Single Focal Length) pada dasarnya memiliki tingkat kecerahan aperture yang maksimal ketimbang lensa zoom, karena hal ini, lensa jenis yang satu ini sangat cocok untuk pengambilan gambar fotografi teknik potret. Dan tentunya, jika anda ingin mengurangi tingkat blurnya, anda hanya perlu mengurangi tingkat bukaan aperture pada lensa anda.

Dalam hal ini kamera Canon bisa kita andalkan untuk pemotretan jenis ini, karakteristik optiknya yang sangat luar biasa, dengan tingkat bukaan aperture yang sangat besar. Kamera ini tidak hanya memungkinkan Anda untuk menekankan subjek dengan tingkat kedangkalan background, tapi mereka juga memberikan kualitas gambar yang sangat baik dibandingkan dengan lensa zoom biasa.
Baca juga Tips Foto Bokeh Dengan Menggunakan Lensa Kit

Karena tingkat kedangkalan fokus latar belakang yang sangat tinggi (Jika disetel maksimum aperturenya), itu menandakan anda harus ekstra hati-hati dalam memainkan tingkat fokus saat melakukan pemotretan dengan kamera jenis ini.

Kebanyakan lensa USM (Ultra Sonic Motor) yang dilengkapi dengan fitur atur manual fokus, sehingga memungkinkan untuk membuat penyesuaian kecil untuk fokus bahkan ketika di mode auto fokus, yang dapat sangat membantu anda ketika ingin mendapatkan fokus yang tepat disituasi yang sulit mendapatkan fokus yang mudah.

B. Elemen IS (Image Stabilizer)


[caption id="" align="aligncenter" width="503"]Teknik Dasar Fotografi Lensa IS untuk Fotografer Pemula Perbandingan 2 foto pemotretan di luar ruangan pada malam hari menggunakan Lensa IS[/caption]

Lensa IS dapat membuat kamera anda mengurangi dampak getaran yang diakibatkan oleh produksi perekaman pada kamera tersebut ataupun tangan, sehingga hasil gambar yang diciptakan akan terlihat lebih fokus.

Pemotretan tidak serta merta dilakukan di dalam ruangan studio dengan peralatan pencahayaan yang profesional pada hari yang cerah. Bahkan seringnya sebuah foto potret yang luar biasa tercipta di keadaan yang tidak memungkinkan, pada malam hari dimana tingkat pencahayaan tidak bagus untuk pemotretan, dan interior yang ada tersembunyi di balik kegelapan.

Bahkan tidak jarang ada tempat pemotretan yang tidak memungkinkan seorang fotografer menggunakan tripod untuk kameranya, dan terpaksa menggunakan kamera genggam untuk memotret.

Karena hal di atas lensa IS sangat dimungkinkan untuk menunjukan kapabilitasnya sebagai penyeimbang keadaan yang dialami oleh fotografer tersebut.

Tidak peduli seberapa menawan senyuman sang model ataupun lokasi yang sangat indah, satu getaran ataupun gerakan tangan selama pemotretan akan merusak sesi foto tersebut. Jenis masalah getaran macam ini membutuhkan kehati-hatian dan perhatian sang fotografer terutama ketika mengambil gambar foto yang direkam dengan kamera digital.

Untuk menanggulangi permasalahan getaran pada gemetarnya tangan fotografer dan kamera, terkadang pemotretan mensiasatinya dengan menggunakan Flash, menggunakan film dengan tingkat sensitifitas yang tinggi, dan tingkat sensitifitas ISO yang maksimum.

Namun sayangnya, teknik yang menggunakan Flash tersebut dapat menghancurkan kualitas keaslian pencahayaan alami lingkungan pemotretan yang digunakan. Penggunaan film yang terlalu sensitif, membuat hasil gambar akan kasar, dan pengaturan sensitifitas ISO yang berlebihan pada kamera digital, dapat menghasilkan bercak pada gambar (Noise).

Dengan lensa IS tidak hanya memungkinkan untuk fotografi dilakukan disituasi tersebut, juga hasil kualitas gambar akan sangat terjaga, karena efek getaran yang terjadi terminimalisasi oleh kegunaan lensa IS tersebut, bahkan ketika menggunakan film dengan tingkat sensitifitas rendah.

C. Elemen Soft / Kelembutan


[caption id="" align="aligncenter" width="503"]Teknik Dasar Fotografi Soft Focus Untuk Fotografer Pemula Tingkat perbedaan setting / setel, dari 0-2 pada soft focus[/caption]

Memperlembut tampilan gambar sangat menguntungkan untuk jenis pemotretan dengan model wanita, karena akan menampilkan gambar dengan kualitas yang sesuai dengan jenis wajah sang model.

Penggunaan lensa soft focus sangat dimungkinkan untuk teknik dasar fotografi untuk fotografer pemula ini. Bahkan lensa ini terbilang alat yang terjangkau bagi pemula, alat ini tidak mahal sama sekali, bahkan bisa dibilang termurah jika dibandingkan alat-alat fotografi yang lainnya.

Meskipun terlihat mudah, namun kita harus memberi perhatian lebih terhadap lensa yang satu ini, karena pemberian tingkat soft yang berlebihan akan memberikan dampak yang sangat terasa di hasil gambarnya. Terlalu tinggi tingkat soft yang kita berikan akan berdampak membuat wajah terlihat seperti di belakang sebuah kaca, dan kualitas gambar pun akan cenderung blur pada objek utamanya.

Solusinya adalah, biasakanlah atau persepsikan sama mata anda dengan mata orang lain pada umumnya, karena fotografer profesional akan menselaraskan pandangannya dengan client yang menyewa jasa fotografinya. Jangan biarkan idiologi artistik sang fotografer membuat sang fotografer terikat dengan fantasinya sendiri.

D. Elemen Ekstention Tube


[caption id="" align="aligncenter" width="486"]Teknik Dasar Fotografi Extention Tube Untuk Fotografer Pemula Menggunakan Extention Tube pada potret wajah sangat membantu tingkat keleluasaan bingkai wajah[/caption]

Menggunakan media tele dan lensa super telephoto memungkinkan Anda untuk membawa wajah model sepenuhnya ke dalam bingkai ketika menggunakan SLR 35mm atau kamera digital dengan menghadap horizontal. Namun, ketika Anda ingin mendapatkan satu langkah lebih dekat untuk menembak dengan dampak yang lebih besar, extension tube dapat sangat berguna.

Meskipun menggunakan elemen ini akan merubah obyek yang jauh ter-zoom dekat sehingga merubah fokus dari objek yang bersangkutan, itu akan mengurangi jarak fokus terdekat dari lensa utama. Extension tube terpasang di antara lensa dan kamera tubuh dan dapat digunakan dengan sebagian besar lensa EF, termasuk EF-S lensa seri.
Baca Juga Ekstention Tube Di Kamera DSLR

Extension tube terdapat dua jenis, EF 12 II dan EF 25 II, dengan ketebalan yang berbeda (sekitar 12mm dan 25mm masing-masing), dan EF 25II dapat digunakan di dekat jarak. Hasil yang Anda bisa dapatkan itu semua tergantung pada lensa utama yang digunakan.

Pada artikel berikutnya kita akan membahas kelanjutan Teknik Dasar Fotografi Untuk Fotografer Pemula yang kedua, yaitu teknik Makro Fotografi yang kini tengah digandrungi oleh banyak fotografer handal baik di Indonesia maupun di Dunia.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Teknik Dasar Fotografi Untuk Fotografer Pemula