ARISTO.ID Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah. Apakah anda sudah mengetahui salah satu ciri mahkluk hidup adalah bernapas? Bernapas sendiri berarti menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Selain itu bernapas bertujuan untuk memperoleh oksigen. Energi diperoleh dari sari makanan dengan bantuan oksigen. Sehingga disebut dengan oksidasi atau pembakaran yang terjadi di dalam tubuh. Sehingga disebut oksidasi biologis. Sisa pembakaran tersebut berupa karbon dan air yang dibuang ke udara.
Energi yang diperoleh dari suatu proses pembakaran dimanfaatkan untuk proses kehidupan tumbuhan,perkembangan,pertumbuhan dan sintesis protein. Pernapasan pada tumbuhan berlangsung setiap saat,baik pada malam hari maupun siang hari. Organ yang berperan dalam suatu proses pernapasan tumbuhan adalah stomata dan lentisel yang berguna sebagai tempat keluar dan masuknya oksigen. Nah,Bagi anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah silahkan baca berikut ini.
Baca Juga Penjelasan Manfaat Hewan dan Tumbuhan bagi Manusia
Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah

Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan tingkat tinggi umumnya memilki daun yang berwarna hijau atau bisa disebut dengan tumbuhan hijau. Begitupun sebaliknya, tumbuhan yang tidak tergolong tumbuhan hijau termasuk dalam tumbuhan rendah. Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang memiliki zat hijau daun atau yang biasa disebut dengan klorofil. Alat pernapasan pada tumbuhan hijau adalah stomata (mulut daun) yang terletak di permukaan daun bagian atas bawah dan di bagian lintesil yakni celah-celah antarsel yang terdapat pada bagian akar atau batang.
Kebutuhan oksigen pada tumbuhan hijau selain terdapat pada bagian tanaman yang tampak di atas permukaan tanah,juga bagian akar yang berada di dalam tanah. Tanah perlu digemburkan supaya terdapat rongga-rongga dalam tanah. Sehingga udara dapat masuk ke dalam tanah dan masuk ke dalam sel-sel akar untuk bernapas melalui lentisel.
Beberapa jenis tumbuhan hijau tertentu memiliki alat bantu pernapasan yang khas. Misalnya pohon beringin (Ficus Bernjamina) yang mempunyai akar gantung sebagai akar napas dan tanaman akar napas berupa akar tunjang. Akar ini muncul pada bagian batang di atas permukaan tanah yang menjulur ke bawah menembus tanah.
Baca Juga Fungsi Jaringan pada Tumbuhan (Akar, Batang dan Daun)
Tumbuhan hijau seperti teratai dan eceng gondok yang hidup di air memiliki saluran udara pada bagian batang yang berfungsi memperlancar pengedaran oksigen ke dalam sel-sel tubuhnya. Dengan demikian,meskipun tumuhan itu terendam air. Tetapi tidak mengalami pembusukan.Selain itu,pada bagian permukaan batang maupun daunnya terdapat lapisan kutikula (lapisan lilin) yang berguna untuk menghalangi molekul-molekul air ke dalam sel-sel batang maupun sel-sel daun.
Jenis tumbuhan di daerah berlumpur atau daerah rawa memiliki akar napas yang khas berupa akar-akar cabang silindris yang muncul tegak lurus dari dalam lumpur. Ujung akar yang menjulang ke atas permukaan air berhubungan langsung dengan udara luar. Misalnya,pohon api-api (Avicennia officinalis) yang banyak tumuh di hutan mangrove (hutan bakau). Dibandingkan dengan akar biasa,akar napas banyak memiliki lentisel pada dinding-dinding sel akarnya yang berfungsi sebagai jalan keluar masuk-nya udara. Lentisel juga terdapat pada bagian-bagian tanaman lentisel terdiri dari masa sel yang tersusun lepas dengan banyak sekali ruang antarsel sebagai jalan keluar masuknya udara (oksigen) ke jaringan-jaringan batang.
Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Rendah
Tumbuhan rendah umumnya tidak memiliki zat dahun hijau atau klorofil sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis. Dengan demikian, cara untuk memperoleh energi bagi pertumbuhan hidupnya juga berbeda dengan tumbuhan hijau. Termasuk jenis tumbuhan rendah adalah ganggan belah. Kelompok tumbuhan jamur ber-sel banyak yang tergolong tumbuhan rendah adalah jamur tempe, jamur merang, dan lain-lain. Kelompok tumbuh rendah tidak mampu membentuk zat makanan karena tidak memiliki klorofil. Sehingga energi diperoleh dengan cara menguraikan bahan makanannya yang berada di sekitar tempat hidupnya. Sebagai contoh jamur tempe Rhizopus. Untuk memperolah makannanya, jamur ini mengeluarkan fermen atau enzim dari bagian hifatnya (hifa = benang jamur). Fermen menguraikan bahan makanan yang merupakan tempat tinggalnya (pada temper burpa kedelai) menjadi zat-zat yang diperlukan bagi kehidupan jamur tersebut. Penyerapan zat-zat makanan hasil penguraian ini dilakukan oleh rhizoid.
Baca Juga Gerak pada Tumbuhan Tropisme, Taksis dan Nasti
Energi pada tumbuhan rendah diperoleh tanpa bantuan oksigen, melainkan bantuan fermen. Oleh karena itu,proses pernapasan pada tumbuhan rendah sering disebut pernapasan anaerob yang artinya pernapasan tanpa memerlukan oksigen. Karena peranan fermen atau enzim dalam pembentukan energi ini sangat besar, maka proses pernapasan anaerob juga dinamakan sebagai proses fermentasi atau peragian. Contoh fermentasi yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah proses pembuatan tape. Bahan utama dalam pembuatan tape adalah ubi kayu atau beras ketan yang telah ditanak dan ditaburi ragi. Bahan yang ditaburi ragi tersebut diperam atau ditempatkan pada tempat yang tertutup selama 2 x 24 jam.
Informasi tambahan. Dengan kecerdikannnya, manusia mampu memanfaatkan proses fermentasi untuk menghasilkan makanan atau minuman dalam bentuk baru. Namun, hasil dari fermentasi selalu menguntungkan manusia. Ada jenis jamur tertentu yang dalam proses fermentasinya menghasilkan racun yang mematikan manusia. Demikianlah ulasan mengenai penjelasan Pernapasan Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah. Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan saudara.