Setelah sebelumnya saya mengulas mengenai Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Mamalia pada kesempatan kali ini saya akan kembali memposting artikel yang tidak jauh berbeda yaitu Sistem pencernaan makanan pada burung. Seperti biasa, silahkan anda simak selengkapnya berikut ini.
Burung memiliki saluran pencernaan makanan berupa mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan berupa hati dan pankreas. Seperti halnya pada manusia, hati pada burung merpati juga menghasilkan empedu. Cairan empedu yang dihasilkan oleh kelenjar hati tidak ditampung dalam kantong empedu, tetapi langsung dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Sehingga pada tubuh burung merpati tidak dijumpai kantong empedu. Pada jenis burung lain, misalnya ayam, kita menemukan kantong empedu yang terletak pada bagian hati.Berikut ini merupakan gambar sistem pencernaan makanan pada burung merpati.
Keterangan
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Tembolok
4. Lambung kelenjar
5. Hati
6. Usus buntu
7. Usus besar
8. Usus halus
9. Kloaka
10. Pankreas
11. Lambung pengunyah (empedal)
Semua jenis burung memiliki paruh dari bahan yang keras. Paruh merupakan alat utama untuk mencari makanan. Di dalam paruh terdapat lidah kecil dan runcing serta dilapisi zat tanduk. Bangsa burung tidak memiliki gigi, makanan yang dipatuk kemudian langsung dan disimpan sementara di dalam kantong tembolok (biasanya, pada burung pemakan biji). Tembolok merupakan ujung bawah kerongkongan yang membesar. Kerongkongan merupakan saluran yang memanjang dari mulut ke tombolok.
Bagian lambung burung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar merupakan lambung yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan untuk mencerna makanan secara kimiawi. Sedangkan lambung pengunyah atau disebut empedal berfungsi mencerna makanan secara mekanik. Lambung pengunyah ini berdinding tebal sehingga mampu menghancurkan makanan yang ada di dalamnya. Proses pencernaan mekanik berlangsung dengan gerakan peristaltik dinding-dinding lambung pengunyah ini.
Apabila empedal dibelah, maka bagian dinding sebelah dalam akan tampak berkerut-kerut dan cukup keras. Di dalam empedal dapat dijumpai makanan yang telah telah hancur dan sering dijumpai pula adanya pecahan kaca, pasir, dan krikil. Benda-benda tersebut memang sengaja dimasukkan di dalam empedal untuk membantu proses pencernaan mekanik sehingga makanan mudah lumat atau hancur. Oleh karena itu, bangsa burung termasuk merpati sering mamakan kerikil atau pecahan kaca.
Bagian usus dua belas jari pada burung merpati membentuk lekukan seperti huruf U. Pada bagian lekukan tersebut terdapat pankreas. Enzim yang dihasilkan pankreas dialirkan ke dalam usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan secara kimiawi melalui tiga saluran. Proses pencernaan makanan berakhir di dalam usus halus. Di dalam usus halus terjadi peristiwa penyerapan sari makanan. Sisa pencernaan makanan ditampung dalam usus besar. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu. Burung merpati memiliki dua buah usus buntu. Di bagian akhir usus besar terdapat saluran-saluran pelepasan atau yang biasa di sebut rektum yang bermuara di kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga buah saliran, yaitu saluran kotoran, saluran kencing dan saluran kelamin. Oleh karena itu, pada bangsa burung, pembuangan urine (air kencing) dilaksanakan bersama-sama dengan pengeluaran atau pembuangan kotoran. Demikian pula pengeluaran telur pada burung betina juga melalalu saluran tersebut.
Mungkin hanya itu yang bisa saya ulas kali ini, semoga bisa bemanfaat untuk anda.