ARISTO.ID Cara Bekerja Di Jepang Dengan Program Pemagangan Sebagai Kenshusei. Jujur akhir akhir ini saya sedang kehabisan bahan artikel untuk blog ini terutama untuk masalah fotografi dan travelling. Jadi dari pada blog ini sepi tanpa update an saya rasa lebih baik saya berbagi sedikit mengenai cerita proses pemagangan saya dari awal. Dari mulai seorang pengangguran di kampung halaman sampai bisa merasakan 3 tahun kehidupan dinegara orang.
Sebenarnya saya berkesempatan untuk kembali lagi ke Jepang selama 2 tahun namun saya tolak tawaran tersebut. Karena saya memang berencana menikah sepulangnya dari Jepang sehingga tidak mungkin kalau saya meninggalkan istri selama 2 tahun ke Jepang. Jadi yaa beginilah sekarang saya menjadi seorang pengangguran dan hanya mengelola blog saja.
Cara Bekerja Di Jepang Dengan Program Pemagangan Sebagai Kenshusei
Sesuai judul artikel diatas saya akan memberitahukan dan menceritakan tentang bagaimana sie cara bekerja di Jepang. Bagaimana prosesnya, bagaimana biayanya dan bagaimana urusan yang lainnya. Dan berikut saya ceritakan urutan awal mula saya bisa bekerja di Jepang.
- Belajar Bahasa Jepang Di LPK Wakashio Gakkou
- Tes Perkayuan Di LPK Minori
- Masa Karantina 3 Bulan
- Terbang ke Jepang
Baca Juga Akihabara Pusat Elektronik No 1 Di Jepang
Belajar Bahasa Jepang Di LPK Wakashio Gakkou
Saya adalah seorang pengangguran yang resign dari " PT Hankook Tire Indonesia " dan mencoba berbagai usaha namun gagal. Mulai dari berjualan gorengan, ikut orang berjualan serabi sampai akhirnya putus asa dan mulai mencari pekerjaan lagi.
Sampai suatu saat saya menemukan brosur tentang LPK Wakashio Gakkou disebuah warung bakso. LPK Wakashio Gakkou adalah sebuah lembaga pelatihan bahasa Jepang yang memang bertujuan untuk memberangkatkan muridnya bekerja di Jepang. Dan setelah berdiskusi dengan pengurus LPK serta orang tua akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di LPK Wakashio Gakkou tersebut.
Saya belajar bahasa Jepang mulai dari dasar disana selama 3 minggu hingga akhirnya ada kabar tentang seleksi pemagangan ke Jepang namun dengan pekerjaan dibidang perkayuan. Seleksi ini di adakan oleh LPK Minori karena dulu memang LPK Wakashio Gakkou belum bisa memberangkatkan sendiri muridnya ke Jepang. Namun saat ini LPK Wakashio Gakkou sudah bisa memberangkatkan sendiri muridnya ke Jepang dengan berbagai bidang pekerjaan.
Lebih Lengkap Mengenai LPK Wahashio Gakkou Disini
Tes Perkayuan Di LPK Minori
Sebenarnya saya agak ragu untuk mengikuti tes perkayuan ini karena memang ini bukan bidang saya dan saya tidak menguasainya. Namun setelah mempertimbangkan beberapa hal akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti tes perkayuan ini. Saya pun berangkat ke LPK Minori bersama beberapa teman seperjuangan saya di LPK Wakashio Gakkou.
Untuk tes nya ada beberapa tahapan diantaranya psikotest, wawancara, tes fisik dan juga tes praktek. Untuk 3 tes pertama saya tidak ada masalah namun untuk tes praktek jujur hasil saya acak acakan dan lebih tepat dibilang amburadul. Namun anehnya saya diterima dan akan dipanggil lagi untuk nantinya tes kembali dengan orang Jepangnya langsung yang merupakan bos dari PT yang ada di Jepang tersebut.
Tes kedua pun saya jalani kembali. Untuk tes kedua ini hanya ada dua tahapan yaitu tes praktik dan wawancara saja. Untuk prakteknya bisa saya lalui dengan lancar karena sebelum tes memang kita mendapatkan training terlebih dahulu dari salah satu staff Minori. Untuk wawancara pun saya anggap lancar apalagi saya juga mempunyai pengalaman bekerja di perusahaan Jepang. Dan pengalaman itu yang membuat saya percaya diri.
Singkat cerita ada 6 orang yang diterima dan akan berangkat ke Jepang 3 bulan kemudian dan salah satu diantara mereka adalah saya. Selanjutnya saya mengikuti pelatihan bahasa dab proses karantina di Minori selama 3 bulan.
Lebih Lengkap Mengenai LPK Minori
Masa Karantina 3 Bulan
Setelah dipastikan diterima saya pun langsung memulai proses selanjutnya yaitu masa karantina selama 3 bulan. Karena tanggal keberangkatan memang sudah ditentukan dan sebelum itu saya besarta 5 orang lainnya diharuskan bisa menguasai bahasa Jepang setidaknya dasar dasarnya saja. Saya pun mulai masa karantina di LPK Minori.
Selama masa karantina kita fokus belajar bahasa Jepang dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore dilanjutkan dengan berbagai tugas dan juga PR. Kita benar benar dituntut bisa menguasai bahasa Jepang selama 3 bulan ini. Selama 3 bulan itu juga pihak Minori mengurus segala keperluan keberangkatan mulai dari pasport, visa dan berbagai dokumen pendukung lainnya. Saya dan 5 orang lainnya hanya fokus belajar bahasa Jepang saja.
Biaya sampai keberangkatan yang saya keluarkan hanyalah 800ribu untuk biaya MCU ( diluar makan sehari hari )
Yang saya suka dari LPK Minori adalah masalah biaya. Jika di LPK lainnya kita diharuskan membayar uang di muka tidak begitu dengan Minori. Kita baru akan diwajibkan membayar biayanya setelah menginjakkan kaki di Jepang jadi selama saya di Minori saya hanya mengeluarkan uang sebesar 800ribu saja.
Anda sedang membaca Cara Bekerja Di Jepang Dengan Program Pemagangan Sebagai Kenshusei
Terbang ke Jepang
Setelah melewati masa karantina selama 3 bulan akhirnya saya berangkat juga ke Jepang. Waktu 3 bulan ini sebenarnya cepat karena dari berbagai teman teman saya diluar LPK Minori biasanya bisa berangkat ke Jepang minimal 6 bulan karantina bahkan ada juga yang sampai 1 tahunan. Maka dari itu saya merasa beruntung bisa berangkat ke Jepang melalui LPK Minori.
Dan bagi teman teman pembaca setia blog saya ini yang mempunyai keinginan ke Jepang bekerja sebagai pemagang bisa mencoba lewat LPK Minori yang ada di Cikarang atau juga bisa melalui LPK Wakashio Gakkou yang ada di Batang, Jawa Tengah.
Semoga curhatan saya mengenai Cara Bekerja Di Jepang Dengan Program Pemagangan Sebagai Kenshusei ini sedikit banyak bisa membantu teman teman sekalian. Akhir kata terima kasih dan sampai jumpa diartikel selanjutnya.