ARISTO.ID 4 Lokasi Wisata Indoor Paling Hits di Yogyakarta: Jangan Sampai Kelewatan!. Lokasi wisata menjadi tempat yang selalu di pilih bagi seluruh masyarakat yang ingin menikmati liburan. Bagi para traveler yang ingin mendapatkan pengalaman seru, pastikan 4 lokasi wisata indoor paling hits di Yogyakarta: jangan sampai kelewatan!
4 Lokasi Wisata Indoor Paling Hits di Yogyakarta: Jangan Sampai Kelewatan!
Baca Juga 10 Deretan Gunung Asal Jepang yang Siap Menantang Pendaki Profesional
Kraton Yogyakarta

Sesuai dengan namanya, Kraton Yogyakarta sangat lekat dengan kebudayaan maysrakat yang berasal dari Kerajaan Mataram ini. Museum Hidup Kebudayaan Jawa yang juga menjadi hunian Sri Sultan Hamengkubuwono X ini beralamat di Jalan Rotowijayan No.1, Yogyakarta.
Harga tiket untuk wisatawan domestik lebih murah yakni Rp5.000, dan wisatawan mancanegara Rp15.000. Lokasi wisata budaya ini buka mulai pukul 09.00 sampai 14.00 setiap harinya.
Nama lengkap dari destinasi wisata yang satu ini adalah Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada tahun 1755, Pangeran Mangkubumi membangunnya setelah Perjanjian Giyanti ditandatangani. Pemilihan tempat yang di sekitar 2 sungai dan dekat pohon beringin adalah agar Kraton tidak mudah terkena banjir.
Dalam Kraton Yogyakarta, wisatawan akan bisa menyaksikan kegiatan para penjaga istana dalam melakukan berbagai tugas seperti layaknya istana kerajaan dongeng. Tidak hanya itu, karena Kraton Yogyakarta juga berfungsi sebagai museum, beberapa koleksi barang antik yang disimpan di dalam kitak akan semakin menarik. Wisatawan bisa menyaksikan sejarah dari benda – benda keramik, foto, replika, kain batik, barang pecah belah, serta senjata. Prose pembuatan batik juga dipajang dalam bentuk diorama.
Ada beberapa pementasan seni dengan jadwal tertentu di Kraton Yogyakarta. Pementasan seni tersebut meliputi alunan tembang macapat, wayang kulit, tari tradisional, dan wayang golek. Meskipun harga tiketnya sudah murah, di dalam Kraton kita sudah tidak perlu membayar lagi. Cukup menikmati saja sajian budaya yang menawan tersebut.
Satu lagi hal unik dari Kraton Yogyakarta adalah Lomba Jemparingan (panahan) setiap Selasa Wage. Lomba Jemparingan dituntut harus mengenakan busana khas Jawa dan dilakukan dalam keadaan duduk. Jenis Jemparingan yang disyaratkan harus menggunakan cara Mataraman di kemandhungan Kidul.
Jazz Mben Senen

Berlokasi di Bentara Budaya - Kota Baru, Jazz Mben Senen menjadi daya tarik wisatawan terutama yang berasal dari Portugis. Musik jazz masuk di Indonesia saat masa kolonialisme Portugis. Karena sudah diadaptasi dengan berbagai penyesuaian, musik jazz Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi warisan kekayaan budaya. Komunitas Musik Jazz Jogja yang menyelenggarakan kegiatan ini memiliki tujuan mulia sebagai agen penerus budaya bangsa.
Sesuai dengan keunikan Yogyakarta, wisatawan boleh melihat sepuasnya di tempat itu mulai pukul 20.00 setiap Senin. Acaranya tidak selalu sama waktu berakhirnya. Tidak ada tekanan dan ticketing, pengunjung hanya perlu membayar seikhlasnya.
Banyak hal yang bisa dilewatkan di Jazz Mben Senen seperti minum kopi bersama teman, reuni kecil, atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Anak – anak dan remaja juga perlu mengenal kebudayaan Indonesia berupa musik jazz ini. Jadi, akan sangat bijaksana jika memperkenalkannya lewat cara yang menyenangkan.
4 Lokasi Wisata Indoor Paling Hits di Yogyakarta: Jangan Sampai Kelewatan!
Museum Affandi

Siapa yang tidak kenal dengan maestro lukis kebanggaan Indonesia Affandi? Di Yogyakarta, wisatawan akan bisa menemukan berbagai karyanya yang fenomenal. Beralamat di Jalan Laksda Adisucipto No. 167, Yogyakarta, museum ini menyimpan karya – karya lukisan khas goresan kuasnya.
Destinasi wisata budaya yang berada di sisi Sungai Gajah Wong tersebut bisa diakses dengan tiket masuk Rp10.000 untuk anak – anak, Rp20.000 untuk dewasa, Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara, tambahan Rp20.000 jika membawa kamera, dan tambahan Rp10.000 untuk kamera ponsel. Para wisatawan bisa mengunjunginya pada hari Senin – Sabtu dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00. Untuk hari Minggu dan libur nasional, museum ini tutup.
Terdapat 3 galeri yang terdiri dari galeri barang berharga, galeri lukisan, dan galeri multifungsi. Tiket tur bisa dibeli di satu galeri tersendiri di luar ketiga galeri yang lain. Pada tahun 1962, Affandi membuka museum ini dengan hanya galeri 1 saja. Setelah itu, galeri tersebut akhirnya diresmikan pada tahun 1974.
Galrei 1 menyimpan barang – barang yang dianggap penting bagi kehidupan Affandi. Contohnya adalah Mobil Colt kuning kehijauan jenis Gallan keluaran tahun 1976. Keunikan mobil ini adalah dimodifikasinya bentuk dan rupa mobil hingga menyerupai bentuk ikan. Tidak hanya mobil, terdapat pula sepeda kuno milik Affandi dan patung potret Affandi dengan Kartika putri tercintanya. Galeri 1 umumnya menyimpan lukisan jenis abstrak yang diciptakan oleh Affandi.
Baca Juga 12 Daftar Gunung Khusus Para Pendaki Tangguh di Negara Tirai Bambu, China
Pada galeri 2, terdapat beberapa lukisan seperti lukisan cbercorak realis, manusia dan sebagaiya. Ada unsur ketegasan dalam lukisan – lukisan itu. Tidak heran, maestro lukis Indonesia yang satu ini memang tidak ada yang menggantikan. Jadi, bagi pecinta lukisan realis sebaiknya banyak mencari inspirasi di galeri dengan waktu persemian tahun 1988 tersebut.
Sesuai dengan namanya, galeri 3 merupakan lokasi multifungsi. Di dalamnya terdapat tempat anak – anak belajar melukis. Tempat dengan desain menyerupai daun pisang ini merupakan rumah bagi kegiatan “Sanggat Gajah Wong”. Di sana, anak – anak tidak hanya belajar tentang melukis, tetapi juga mengapresiasi karyanya secara berkelompok.
Ada juga lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk objek fotografi unik berlatar belakang pemandangan. Saat berada di tempat yang tidak jauh dari galeri 3 ini, rumah mendiang Affandi dan keluarga akan terlihat jelas. Di sisi lain, view Sungai Gajahwong yang indah di tengah keramaian Yogyakarta semakin menambah keindahan momen yang diabadikan.
Rumah Affandi

Setelah mengunjungi Museum Affandi, rumah Affandi juga sangat menarik untuk dijadikan perhatian. Desain arsitekturnya yang unik memang sangat khas untuk para seniman. Rumah panggung ini memiliki atap dengan bahan sirap menyerupai bentuk daun pisang. Keunikan lainnya yakni bentuk bangunan yang melengkung, tidak seperti rumah pada umumnya.
Para wisatawan bisa menghabiskan waktu di bagian bawah rumah yang kini difungsikan sebagai cafe. Baru di lantai atas Affandi memanfaatkannya seperti rumah. Pada bagian sisi kiri dari rumah Affandi, kita bisa melakukan ibadah di sana. Ya, lokasi tersebut merupakan mushola yang bentuknya menyerupai gerobak. Hal ini merupakan keinginan istri beliau yang ingin rumah seperti milik para Hippies di Amerika.
Namun, karena rumah bentuk karavan agak sulit dibuat, maka Affandi memiliki ide untuk mengonsep rumah tersebut seperti gerobak. Pokoknya, dimanapun kita melihat dan melangkah, pasti akan menemukan keunikan yang begitu “wah”.
Jangan meninggalkan lokasi sebelum mengunjungi makam Affandi. Maestro lukis yang wafat pada tanggal 23 Mei 1990 ini memang dimakamkan di rumahnya bersama sang istri. Tidak heran, para wisatawan selalu tertarik untuk ikut berziarah dan mengabadikan momen tersebut.
Makam Affandi berada di bagian halaman rumah. Tidak seperti makam pada umumnya, makamnya pun begitu unik dan out of the box. Banyak mawar yang memenuhinya sehingga kita akan selalu terkesan dengan beliau bahkan setelah tiada.
Baca Juga 5 Gunung Dunia Yang Menjadi Lokasi Pemujaan: Pendaki “Mistis” Wajib Catat!
Manakah dari lokasi tersebut yang akan kita datangi terlebih dahulu? Ingat, selalu daftar ke-4 lokasi wisata indoor paling hits di Yogyakarta: jangan sampai kelewatan agar kita bisa menjelajah ke seluruh dunia