Blog Tentang Travelling Dan Fotografi

Thursday, 20 August 2015

Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun

ARISTO.Id Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Fungsi Jaringan Pengangkut Pada Akar dan Batang? langsung saja seperti biasa tanpa panjang lebar, untuk mengetahui  informasi lebih lengkap silahkan anda simak artikel berikut ini.



Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun


Jaringan Pengangkut pada Akar


Akar merupakan bagian yang sangat vital pada tumbuhan. Akar berfungsi sebagai alat untuk menyerap air dan garam mineral yang diperlukan tubuh tumbuhan.Akar juga berfungsi untuk memperkokoh tegaknya tanaman. Di samping itu, pada beberapa tanaman,akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, yaitu pada tumbuhan umbi-umbian. Misalnya kentang, singkong, dahlia, dan ubi jalar.

Secara garis besar, struktur akar terdiri atas tiga lapis. Lapisan terluar atau kulit terluar tersusun atas jaringan empidermis. Lapisan di dalamnya atau kulit pertama berupa jaringan korteks. Sementara pada bagian tengah akar terdapat silinder pusat. Pada bagian epidermis sendiri terdapat bulu-bulu akar. Fungsi dari bulu-bulu akar ini adalah memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan mineral. Bulu-bulu akar ini terhitung dalam jumlah yang sangat banyak.

Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun

Air dan mineral dari dalam tanah meresap ke dalam tubuh tumbuhan atau ke dalam sel-sel akar secara osmosis, menuju ke silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut, yakni floem dan xilem. Xilem yang terdapat dalam silinder pusat ini berbentuk menyerupai palang. Sedangkan floem terletak di antara lengan-lengan xilem. Air dan mineral secara berturut-turur  masuk ke dalam xilem kemudian diangkut ke batang dan diteruskan oleh jaringan pengangkut pada batang ke daun.

Baca Juga Gerak pada Tumbuhan Tropisme, Taksis dan Nasti



Pada jaringan epidermis akar terdapat tonjolan-tonjolan keluar yang membentuk bulu-bulu akar atau tambut akar. Rongga-rongga antarsel pada jaringan korteks berfungsi sebagai tempat pertukaran udara. Bagian korteks akar pada jenis tumbuhan tertentu banyak mengandung dapat bagian yang disebut endodermis yang tersusun oleh selapis sel. Endodermis berfungsi sebagai pengatur air dari dalam tubuh sampai ke silinder pusat.

Akar mengalami pertmbuhan memanjang seiring dengan pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan adanya bagian akar yang dinamakan titik tumbuh yang terletak di bagian ujung akar. Titik tumbuh pada tumbuhan biji (Spermatophyta) terdiri dari sekelompok sel, sedangkan titik tumbuh pada tumbuhan pada tumbuhan paku (Pteridophyta) berupa sebuah sel tunggal yang berbentuk piramida tegak dan sering dinamakan sel apikal.




Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun

Pada bagian ujung akar terdapat bagian yang dinamakan tudung akar atau kaliptra. Kaliptra berfungsi sebagai pelindung akar. Saat menembus tanah, sel-sel kaliptra yang paling luar rusak dan kaliptra yang rusak tadi segera membentuk sel-sel kaliptra baru.


Bagian akar yang terdapat bulu-bulu akar dinamakan daerah meristemik. Bulu-bulu akar memiliki sifat yang khas, yakni terus-menerus dibentuk dari muka, namun juga terus-menerus mati di belakang. Dengan adanya sifat yang demikian ini, maka jumlah bulu-bulu akan relatif stabil. Dengan matinya bulu-bulu akar berarti epidermis akar juga mati.

Jaringan Pengangkut pada Batang


Batang mempunyai struktur yang sama dengan akar. Bagian terluar dari batang terdapat epidermis atau kulit luar. Bagian setelah epidermis adalah korteks atau kulit pertama. Sedangkan dibagian paling dalam adalah silinder pusat. Pada bagian epidermis terdapat lapisan kutikula atau lilin yang tidak dapat ditembus air. Di antara korteks dan silinder pusat terdapat bagian yang disebut sarung tepung. Endodermis berfungsi mengatur jalannya air dari tanah sampai ke silinder pusat. Jaringan pengangkut (xilem dan floem) pada batang tersusun dalam satu kelompok yang sering dinamakan berkas pembuluh.

Pada tumbuhan biji berkeping dua atau dikotil, letak berkas pembuluh ini teratur melingkar serta batas antara xilem dan fleom begitu tampak jelas. Xilem pada bagian dalam, sedangkan floem terletak di bagian luar, serta dibatasi oleh adanya lingkaran kambium. Pada batang tumbuhan biji berkeping satu atau monokotil letak berkas pembuluhnya tersebar dan tidak memiliki kambium.

Baca Juga Sistem dan Proses Pengeluaran Pada Tumbuhan (Transpirasi)



Apakah anda tahu yang dinamakan kambium? Sel-sel pembentuk kambium disebut inisial kambium. Inisial kambium ini bila anda amati melalui mikroskop, dalam irisan melintang akan tampak berbentuk memanjang. Selain itu kambium secara terus menerus membentuk xilem dan floem sekunder dari tahun ke tahun selama pertumbuhannya. Hal ini menyebabkan diameter batang bertambah lebar. Pada musim kambium membentuk xilem yang lebih luas dibanding pada musim kemarau. Hal ini mengakibatkan adanya batas-batas yang jelas pada kegiatan kambium setiap tahunnya. Batas-batas ini sering dinamakan lingkaran tahun, karena sering dipergunakan sebagai pedoman sederhana sebagai cara untuk menentukan umur tanaman. Semakin tua umur tanaman, maka lingkaran tahun yang berbentuk akan semakin banyak.

Adanya kegiatan kambium menyebabkan batang di kotil bertambah besar sehingga kulit luar batang menjadi robek. Sebagai pelindung lapisan batang bagian dalam terdapat jaringan gabus yang tidak dapat ditembus air maupun udara. Jaringan gabus ini terbentuk dari kambium gabus yang muncul pada lapisan korteks luar tepat di bawah epidermis. Tidak seluruh permukaan batang tertutup oleh lapisan gabus. Bagian-bagian yang tiak tertutup lapisan gabus membentuk celah-celah rongga udara sebagai tempat pertukaran udara. Celah-celah udara bagian ini sering dikenal dengan istilah lentisel yang berfungsi sebagai alat pernapasan batang.

Jaringan pengangkut pada Daun


Pada hakikatnya daun merupakan batang yang telah mengalami modifikasi. Perbedaanya terletak pada masa pertumbuhan. Batang memiliki pertumbuhan yang tak terbatas. Sebaliknya, daun memiliki masa pertumbuhan yang sangat terbatas. Pada batas waktu tertentu, daun mengalami kekeringan dan kemudian gugur.

Jaringan pengangkut yang berupa xilem dan floem terdapat di bagian tulang-tulang daun dan terletak pada daerah jaringan bunga karang. Pembuluh kayu pada daun mengangkut air dan mineral tersebut diubah menjadi zat makanan dalam bentuk zat tepung atau glukosa saat fotosintesis. Peristiwa tersebut berlangsung pada jaringan tiang atau palisade dan jaringan bunga karang atau spons.

Butir-butir kloporas banyak mengandung zat hijau daun yang berperan dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupa glukosa diangkut oleh tumbuhan tapis untuk diedarkan  ke seluruh bagian tumbuhan. Pada bagian permukaan daun bagian atas terdapat lapisan kutikula (lapisan lilin) yang sulit ditembus air dan berfungsi membantu mengurangi penguapan.

Naiknya air dari dalam tanah sampai ke daun melalui proses pengangkutan dengan pembuluh dari akar ke batang, kemudian ke daun. Pengangkutan pada akar dimulai dari masuknya air tanah ke dalam bulu-bulu akar secara osmosis. Proses ini terjadi karena cairan sel di sebelah dalam bulu akar lebih tinggi kadarnya dibandingkan dengan larutan air tanah, dan cairan sel di sebelah dalam bulu akar lebih tinggi kadarnya sehingga air berpindah lagi ke arah sel yang mempunyai cairan lebih pekat. Jadi di bagian tengah akar terjadi di luar pembuluh, sehingga dinamakan pengangkutan ekstrafaskuler (ekstra = di luar; fasculum = berkas pengankut).

Baca Juga 10 Ciri Khusus Hewan dan Tumbuhan Beserta Fungsinya



Pembuluh xilem pada berkas pengangkut di dalam akar,batang dan daun sambung menyambung membentuk satuan pembuluh. Dengan hilangnya batas melintang secara vertikal antarsel pembuluh xilem, maka pengangkutanair dari akar sampai ke daun dapat berlangsung cepat. Tiga faktor yang menyebabkan pengangkutan air melalui pembuluh xilem dari akar ke daun dapat berlangsung, yaitu faktor tersebut yaitu tekanan akar,daya isap daun,dan daya kapilaritas.

  • Tekanan akar


Bulu-bulu akar dan akar selalu mengisap air dari dalam tanah. Jumlah air yang diisap semakin banyak dan menekan air yang terdapat di atasnya, sehingga air dalam xilem batang terangkat ke atas.




  • Daya isap daun


Setiap saat daun mengadakan penguapakan  akan mengakibatkan banyak air yang hilang dan daun mengalami kekurangan air, sehingga mengambil air dari xilem di bawahnya. Hal ini mengakibatkan air naik ke daun.




  • Daya Kapilaritas


Setiap daun angkut atau xilem merupakan kumpulan dari pembuluh kayu yang kecil-kecil.Pembuluh ini memiliki daya kapilaritas yang besar. Adanya kapilaritas menyebabkan air mampu naik ke atas.


Demikian ulasan mengenai Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun yang dapat saya sampaikan. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jaringan Pengangkut Pada Akar Batang dan Daun